Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 19:22:03【Sehat】350 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(6476)
Sebelumnya: 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Selanjutnya: UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
Artikel Terkait
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
- Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
Resep Populer
Rekomendasi

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

Harga mahal, Bappenas: 40

RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng

SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi

Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)

Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil